ESSAI KESEHATAN
APLIKASI “HELLO ERITRO” SEBAGAI OPTIMALIASI PROGRAM PEMERINTAH DALAM PEMBERIAN TABLET FE MENUJU INDONESIA BEBAS STUNTING 2045
1000 Hari Pertama Kehidupan atau yang biasa dikenal dengan 1000 HPK merupakan masa terpenting yang memberikan pengaruh besar bagi kualitas hidup generasi muda Indonesia. Periode ini sering disebut juga dengan golden period karena pada masa inilah sebagian besar milestones pertumbuhan dan perkembangan otak terjadi sangat pesat sehingga berpengaruh pada kualitas hidup anak di masa depan. Sayangnya, berbagai faktor seperti kurangnya sanitasi lingkungan dan air bersih, akses pelayanan kesehatan yang kurang, tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu yang rendah mengenai pola pengasuhan, serta pelaksaan antenatal care yang masih belum optimal menyebabkan permasalahan besar muncul pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Dari berbagai faktor tersebut, kurangnya asupan nutrisi dan gizi masih dianggap sebagai faktor pencetus utama munculnya masalah ketidakoptimalan 1000 HPK anak.
Anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil adalah salah satu contoh permasalahan oleh faktor kurangnya asupan nutrisi dan gizi yang menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan anak pada 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia di dunia mencapai 41% (Anggraeni, 2019). Sedangkan di Asia prevalensi anemia mengalami puncaknya yakni dari India dimana sekitar 80% ibu hamil meninggal akibat komplikasi dari anemia defisiensi besi. Sedangkan untuk Indonesia sendiri, prevalensi anemia defisiensi zat besi menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013 sebesar 31,7% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, 2013; Wahyuningsih & Narullita, 2018).
Anemia defisiensi zat besi diartikan sebagai kondisi ketika kadar hemoglobin dalam tubuh menunjukkan nilai di bawah 11 gr/dl yang disebabkan oleh kurangnya kadar zat besi dalam darah. Zat besi (Fe) yang merupakan elemen dalam pembentukan hemoglobin berguna untuk mengangkut nutrisi sekaligus oksigen dalam darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh. Kurangnya kadar zat besi (Fe) pada ibu hamil akan mengakibatkan terganggunya proses transportasi nutrisi dan oksigen pada janin sehingga dapat mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan pada 1000 HPK anak. Situasi ini menyebabkan anak mengalami kondisi gagal tumbuh yang mengakibatkan anak terlalu pendek dibandingkan dengan seusianya atau yang lebih dikenal dengan kondisi stunting.
Sejalan dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingginnya angka anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil berpengaruh pula pada tingginya angka stunting di Indonesia. Hal ini juga diperkuat dengan fakta bahwa dalam program percepatan penanganan stunting yang dikeluarkan pemerintah melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gigi sensitive terdapat program pemberian tablet Fe pada ibu hamil. Kebutuhan Fe pada ibu hamil tidak dapat terpenuhi hanya dengan asupan gizi melalui makanan saja, namun memerlukan asupan tambahan berupa tablet Fe (Kemenkes, 2018). Keberhasilan dari program pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat memberikan pengaruh besar pada penurunan angka stunting di Indonesia. Selain dapat meningkatkan asupan nutrisi pada 1000 HPK sebagai indikator utama dalam menurunkan stunting, konsumsi tablet Fe secara teratur juga bermanfaat untuk mencegah anemia defisiensi zat besi, serta menurunkan risiko kematian pada ibu akibat pendarahan saat persalinan.
Gambar 1. Bagan Percepatan Pencegahan Anak Stunting
Program pemberian tablet Fe atau tablet tambah darah pada ibu hamil masuk sebagai salah satu program pemerintah yang hingga saat ini masih terus digaungkan. Sayangnya, tingkat kesadaran ibu untuk secara teratur mengkonsumsi tablet Fe masih dalam tingkat yang rendah. Terlebih lagi saat masa pandemi covid-19, akses menuju pelayanan kesehatan untuk mendapatkan tablet Fe menjadi lebih rumit sebagai dampak dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Di samping itu, perkembangan teknologi pada era society 5.0 membawa disrupsi besar-besaran bagi masyarakat. Menjamurnya berbagai teknologi dan aplikasi sebagai upaya mempermudah manusia untuk melakukan segala aktivitas dimanapun dan kapanpun dapat dimanfaatkan masyarakat dunia utamanya mahasiswa dalam mengatasi berbagai permasalahan untuk mewujudkan target Indonesia emas tahun 2045.
Kurangnya tingkat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe secara rutin, bukanlah suatu persoalan yang bisa dianggap sebagai angin lalu saja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe, diantaranya adalah pemahaman tentang instruksi, kualitas interaksi, isolasi sosial, keluarga, kepribadian dan rendahnya motivasi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe (Sulistyawati, 2009; Wahyuningsih & Narullita, 2018). Penggunaan aplikasi berbasis telehealth merupakan salah satu intervensi yang dapat digunakan dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk secara rutin mengkonsumsi tablet Fe. Telehealth merupakan diartikan sebagai salah satu wujud teknologi dalam bidang komunikasi jarak jauh dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi mengenai kesehatan beserta pelayanannya. Telehealth yang dapat digunakan menggunakan komponen utama yang terdiri dari media konsultasi, pembayaran, tes laboratorium, dan pengiriman obat (Raafi et al., 2021).
Hello Eritro merupakan gagasan inovasi mahasiswa yang menggabungkan teknologi tepat guna dengan intervensi pelayanan kesehatan pada ibu hamil terhadap pemberian informasi yang benar dan tepat mengenai resiko dan dampak anemia pada ibu hamil serta layanan antar tablet Fe untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Peran mahasiswa dalam membantu mewujudukan target Indonesia emas 2045 salah satunya dapat diimplementasikan dengan mendukung tercapainya keberhasilan dari program intervensi yang telah dibuat pemerintah melalui aplikasi Hello Eritro. Aplikasi ini
membantu dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe melalui dua cara, yakni dengan meningkatkan pengetahuan pengguna dengan fitur Monitor Anemia serta Eritro Education. Pengetahuan sebagai kunci utama yang dapat meningkatkan minat serta kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet Fe (Wachdin, 2021). Dan yang kedua dengan cara meningkatkan motivasi pengguna menggunakan fitur Konsultasi Eritro dan Panggil eritro. Tingginya motivasi ibu hamil bisa mempengaruhi ketaatan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe
(Yohana, 2022). Rendahnya tingkat motivasi seseorang dipengaruhi oleh umur, pengetahuan, situasi serta kondisi (Ma’rufah, 2015; Yohana, 2022). Aplikasi Hello Eritro menyediakan layanan yang memungkinkan pengguna mendapatkan tablet Fe dengan mudah, sehingga situasi dan kondisi yang mudah ini dapat meningkatkan motivasi pengguna dalam mengkonsumsi tablet Fe. Fitur dari
aplikasi Hello Eritro yaitu:
Penjelasan fitur Hello Eritro:
1. Monitor Anemia
Fitur ini digunakan untuk menganalisis kondisi ibu hamil pada hari itu. Fitur ini akan memberikan beberapa pertanyaan terkait tanda gejala anemia yang mungkin sedang dirasakan ibu hamil. Jika nilai yang diperoleh lebih dari tiga, pengguna akan diarahkan menuju fitur artikel pembantu yang berisi mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan pengguna untuk membantu mengurangi permasalahan yang dirasakannya. Selain itu pengguna juga akan diarahkan menuju fitur konsultasi eritro untuk menceritakan keluhan yang dirasakan. Jika nilai dari analisisnya
4
menunjukkan angka kurang dari tiga, pengguna akan diarahkan untuk melihat kalender eritro untuk selanjutnya dapat mengisi apakah pengguna sudah mengkonsumsi tablet Fe pada hari itu atau belum. Kalender eritro ini akan secara otomatis mengurangi jumlah tablet Fe pengguna apabila pengguna sudah mengkonsumsi tablet Fe dan memberikan tanda centang pada kalender eritro.
2. Eritro Education
Eritro education merupakan suatu fitur dari aplikasi hello eritro yang berguna untuk meningkatkan pemahaman pengguna mengenai anemia, pentingnya konsumsi tablet Fe serta informasi lain yang dibutuhkan berkaitan dengan masalah kesehatan ibu. Aplikasi ini memiliki dua menu, yakni video edukasi serta artikel edukasi yang dapat diakses secara gratis oleh pengguna. Pada menu artikel eritro, tidak hanya menyediakan artikel seputar anemia, dan 1000 HPK saja, namun juga disediakan data mengenai persebaran anemia, dan stunting sehingga pengguna dapat lebih aware terhadap keadaan mereka. Sedangkan video edukasi akan menyediakan berbagai video seputar anemia, pemenuhan nutrisi pada ibu hamil, serta pentingnya konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Informasi yang disediakan pada fitur eritro education merupakan informasi yang berasal dari instansi resmi seperti kemenkes, lembaga perguruan tinggi peneliti, serta beberapa lembaga resmi yang berhubungan dengan informasi yang diakses. Selain itu, fitur artikel eritro menyediakan ikon koin yang nantinya akan bertambah setiap pengguna selesai membaca artikelnya. Koin-koin ini nantinya dapat digunakan dalam pembayaran aplikasi konsultasi eritro setiap terkumpul 2000 koin untuk satu kali konsultasi.
3. Konsultasi Eritro
Fitur ketiga dari aplikasi Hello Eritro yakni layanan konsultasi online bersama penyedia layanan kesehatan terkait. Layanan ini memiliki dua pilihan konsultasi yang dapat dilakukan melalui chat atau menggunakan virtual zoom untuk berbicang dengan sang konsultan. Layanan ini dapat
5
diakses oleh pengguna, dengan melakukan pembayaran terlebih dahulu dengan menggunakan aplikasi e-banking maupun dompet digital lainnya. bagi masyarakat yang kurang mampu dapat menggunakan koin-koin yang didapatkan dari hasil membaca artikel eritro. Fitur konsultasi eritro juga memungkinkan pengguna untuk dapat berkonsultasi langsung dengan bidan desa atau tenaga pengelola gizi yang bertugas dalam merawat dan mengawasi masa kehamilannya.
4. Panggil Eritro
Fitur terakhir yang disediakan oleh Hello Eritro disebut dengan panggil eritro yang merupakan suatu fitur yang dapat digunakan pengguna untuk mendapatkan tablet Fe dari puskesmas maupun penyedia layanan kesehatan desa yang biasa menjadi tempat pengguna melakukan antenatalcare selama masa kehamilannya. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan sistem penyedia layanan kesehatan terkait sehingga dapat secara otomatis memantau berapa banyak tablet Fe yang telah dikonsumsi oleh pengguna. Ketika tablet Fe sudah habis, aplikasi ini akan memberikan notifikasi reminder untuk meminta persetujuan pengguna untuk dikirimkan tablet Fe ke rumahnya. Pengguna cukup memasukkan alamat penerima yang benar, nomor telepon, nama, serta NIK untuk dicocokkan dengan data pada sistem penyedia layanan kesehatan. Cukup menunggu dari rumah, dan pengguna dapat langsung menerima tablet Fe nya tanpa harus datang dan antri di tempat pelayanan kesehatan.
Dalam upaya mewujudkan terealisasinya gagasan ini maka diperlukan suatu analisis SWOT yang dapat mendukung serta melihat kelemahan dari gagasan dengan melibatkan perspektif lingkungan sekitar. Analisis SWOT berguna untuk mengetahui berbagai aspek yang diperlukan bagi pengembangan suatu gagasan atau ide. Penjelasan dari analisis SWOT aplikasi Hello Eritro yakni sebagai berikut:
6
7
Mahasiswa dikenal sebagai agent of change yang memegang peranan penting sebagai dinamisator perubahan masyaraat kearah yang lebih baik serta sebagai kontrol sosial terhadap segala kondisi dan perilaku yang sedang terjadi pada masyarakat, utamanya dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan Indonesia dalam menyambut Indonesi Emas 2045 yang cerdas, maju, makmur, modern dan berkarakter. Aplikasi Hello Eritro merupakan inovasi gagasan mahasiswa yang memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan global dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 bebas stunting dengan mengoptimalkan 1000 HPK melalui pencegahan anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil. Melalui aplikasi ini, mahasiswa dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan anemia pada ibu hamil melalui kepatuhan konsumsi tablet Fe sehingga dapat memberikan perubahan pada masyarakat serta mengontrol perilaku masyarakat yang masih cenderung kurang dalam kepatuhannya mengkonsumsi tablet Fe secara rutin.
Dengan terwujudnya peran ini dalam masyarakat membuktikan bahwasanya mahasiswa, utamanya mahasiswa KIP- K mampu berpikir kritis dalam menghadapi tantangan era society 5.0 serta memberikan dampak perubahan yang signifikan dalam membantu Indonesia bebas stunting untuk Indonesia emas 2045. Lembaga Penelitian dan Pendidikan direkomendasikan untuk meneliti serta mengembangkan lebih lanjut aplikasi ini sebagai strategi dan upaya pencegahan anemia pada ibu hamil yang berpotensi menyebabakan stunting pada anak. Penulis juga berharap para institusi baik pemerintah maupun swasta dapat mendukung penelitian pengembangan aplikasi Hello Eritro dengan memberikan pendanaan agar aplikasi ini dapat diimplementasikan secara optimal pada masyarakat luas. Penulis yakin bahwa inovasi ini dapat menjadi problem solve untuk mencegah anemia defisiensi zat besi pada masyarakat Indonesia, khususnya pada ibu hamil.
0 Komentar