JUARA 1 PAPERMABK2 2022 - Salma Maysaroh (Hello Eritro - Universitas Jember)

 


Beberapa waktu yang lalu PAMADIKSI melalui Departemen Infokom melaksanakan kegiatan PAPERMABK2 (Pengenalan Paguyuban dan Pekan Prestasi Mahasiswa Bidikmisi KIP-K) yang salah satu rangkaianya yaitu Lomba Esai Nasional yang dimana terdiri dari babak penyisihan dan babak final dan akhirnya setelah melakukan presentasi secara online dihadapan juri, maka akhirnya diputuskanlah para pemenangnya. Untuk ini Juara 1 diraih oleh Salma Maysaroh (Hello Eritro - Universitas Jember)  untuk hasil karyanya bisa dibaca dibawah ini.

ESSAI KESEHATAN 

APLIKASI “HELLO ERITRO” SEBAGAI OPTIMALIASI  PROGRAM PEMERINTAH DALAM PEMBERIAN TABLET  FE MENUJU INDONESIA BEBAS STUNTING 2045 


1000 Hari Pertama Kehidupan atau yang biasa dikenal dengan 1000 HPK  merupakan masa terpenting yang memberikan pengaruh besar bagi kualitas hidup  generasi muda Indonesia. Periode ini sering disebut juga dengan golden period karena pada masa inilah sebagian besar milestones pertumbuhan dan  perkembangan otak terjadi sangat pesat sehingga berpengaruh pada kualitas hidup  anak di masa depan. Sayangnya, berbagai faktor seperti kurangnya sanitasi  lingkungan dan air bersih, akses pelayanan kesehatan yang kurang, tingkat  pengetahuan dan pemahaman ibu yang rendah mengenai pola pengasuhan, serta  pelaksaan antenatal care yang masih belum optimal menyebabkan permasalahan  besar muncul pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Dari berbagai faktor  tersebut, kurangnya asupan nutrisi dan gizi masih dianggap sebagai faktor  pencetus utama munculnya masalah ketidakoptimalan 1000 HPK anak.  

Anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil adalah salah satu contoh  permasalahan oleh faktor kurangnya asupan nutrisi dan gizi yang menyebabkan  terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan anak pada 1000 hari  pertama kehidupannya. Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi  anemia di dunia mencapai 41% (Anggraeni, 2019). Sedangkan di Asia prevalensi  anemia mengalami puncaknya yakni dari India dimana sekitar 80% ibu hamil  meninggal akibat komplikasi dari anemia defisiensi besi. Sedangkan untuk  Indonesia sendiri, prevalensi anemia defisiensi zat besi menurut Riskesdas (Riset  Kesehatan Dasar) tahun 2013 sebesar 31,7% (Badan Penelitian dan  Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, 2013; Wahyuningsih & Narullita, 2018).  

Anemia defisiensi zat besi diartikan sebagai kondisi ketika kadar  hemoglobin dalam tubuh menunjukkan nilai di bawah 11 gr/dl yang disebabkan  oleh kurangnya kadar zat besi dalam darah. Zat besi (Fe) yang merupakan elemen  dalam pembentukan hemoglobin berguna untuk mengangkut nutrisi sekaligus  oksigen dalam darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh. Kurangnya  kadar zat besi (Fe) pada ibu hamil akan mengakibatkan terganggunya proses  transportasi nutrisi dan oksigen pada janin sehingga dapat mengakibatkan  terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan pada 1000 HPK anak.  Situasi ini menyebabkan anak mengalami kondisi gagal tumbuh yang mengakibatkan anak terlalu pendek dibandingkan dengan seusianya atau yang  lebih dikenal dengan kondisi stunting.  

Sejalan dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingginnya angka  anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil berpengaruh pula pada tingginya angka  stunting di Indonesia. Hal ini juga diperkuat dengan fakta bahwa dalam program  percepatan penanganan stunting yang dikeluarkan pemerintah melalui intervensi  gizi spesifik dan intervensi gigi sensitive terdapat program pemberian tablet Fe  pada ibu hamil. Kebutuhan Fe pada ibu hamil tidak dapat terpenuhi hanya dengan  asupan gizi melalui makanan saja, namun memerlukan asupan tambahan berupa  tablet Fe (Kemenkes, 2018). Keberhasilan dari program pemberian tablet Fe pada  ibu hamil dapat memberikan pengaruh besar pada penurunan angka stunting di  Indonesia. Selain dapat meningkatkan asupan nutrisi pada 1000 HPK sebagai  indikator utama dalam menurunkan stunting, konsumsi tablet Fe secara teratur  juga bermanfaat untuk mencegah anemia defisiensi zat besi, serta menurunkan  risiko kematian pada ibu akibat pendarahan saat persalinan. 

Gambar 1. Bagan Percepatan Pencegahan Anak Stunting  

Program pemberian tablet Fe atau tablet tambah darah pada ibu hamil  masuk sebagai salah satu program pemerintah yang hingga saat ini masih terus  digaungkan. Sayangnya, tingkat kesadaran ibu untuk secara teratur mengkonsumsi tablet Fe masih dalam tingkat yang rendah. Terlebih lagi saat masa pandemi covid-19, akses menuju pelayanan kesehatan untuk mendapatkan tablet Fe  menjadi lebih rumit sebagai dampak dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan  pemerintah. Di samping itu, perkembangan teknologi pada era society 5.0  membawa disrupsi besar-besaran bagi masyarakat. Menjamurnya berbagai  teknologi dan aplikasi sebagai upaya mempermudah manusia untuk melakukan  segala aktivitas dimanapun dan kapanpun dapat dimanfaatkan masyarakat dunia  utamanya mahasiswa dalam mengatasi berbagai permasalahan untuk mewujudkan  target Indonesia emas tahun 2045.  

Kurangnya tingkat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe secara  rutin, bukanlah suatu persoalan yang bisa dianggap sebagai angin lalu saja. Ada  beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi  tablet Fe, diantaranya adalah pemahaman tentang instruksi, kualitas interaksi,  isolasi sosial, keluarga, kepribadian dan rendahnya motivasi ibu hamil dalam  mengkonsumsi tablet Fe (Sulistyawati, 2009; Wahyuningsih & Narullita, 2018).  Penggunaan aplikasi berbasis telehealth merupakan salah satu intervensi yang  dapat digunakan dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk secara rutin  mengkonsumsi tablet Fe. Telehealth merupakan diartikan sebagai salah satu  wujud teknologi dalam bidang komunikasi jarak jauh dengan tujuan untuk dapat  memberikan informasi mengenai kesehatan beserta pelayanannya. Telehealth  yang dapat digunakan menggunakan komponen utama yang terdiri dari media  konsultasi, pembayaran, tes laboratorium, dan pengiriman obat (Raafi et al.,  2021).  

Hello Eritro merupakan gagasan inovasi mahasiswa yang menggabungkan  teknologi tepat guna dengan intervensi pelayanan kesehatan pada ibu hamil  terhadap pemberian informasi yang benar dan tepat mengenai resiko dan dampak  anemia pada ibu hamil serta layanan antar tablet Fe untuk meningkatkan  kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Peran mahasiswa dalam  membantu mewujudukan target Indonesia emas 2045 salah satunya dapat  diimplementasikan dengan mendukung tercapainya keberhasilan dari program  intervensi yang telah dibuat pemerintah melalui aplikasi Hello Eritro. Aplikasi ini 

membantu dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe  melalui dua cara, yakni dengan meningkatkan pengetahuan pengguna dengan fitur  Monitor Anemia serta Eritro Education. Pengetahuan sebagai kunci utama yang  dapat meningkatkan minat serta kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet Fe  (Wachdin, 2021). Dan yang kedua dengan cara meningkatkan motivasi pengguna menggunakan fitur Konsultasi Eritro dan Panggil eritro. Tingginya motivasi ibu  hamil bisa mempengaruhi ketaatan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe 

(Yohana, 2022). Rendahnya tingkat motivasi seseorang dipengaruhi oleh umur, pengetahuan, situasi serta kondisi (Ma’rufah, 2015; Yohana, 2022). Aplikasi Hello Eritro menyediakan layanan yang memungkinkan pengguna mendapatkan  tablet Fe dengan mudah, sehingga situasi dan kondisi yang mudah ini dapat meningkatkan motivasi pengguna dalam mengkonsumsi tablet Fe. Fitur dari  

aplikasi Hello Eritro yaitu: 

Penjelasan fitur Hello Eritro:  

1. Monitor Anemia 

Fitur ini digunakan untuk menganalisis kondisi ibu hamil pada hari itu.  Fitur ini akan memberikan beberapa pertanyaan terkait tanda gejala  anemia yang mungkin sedang dirasakan ibu hamil. Jika nilai yang  diperoleh lebih dari tiga, pengguna akan diarahkan menuju fitur artikel  pembantu yang berisi mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan  pengguna untuk membantu mengurangi permasalahan yang dirasakannya.  Selain itu pengguna juga akan diarahkan menuju fitur konsultasi eritro  untuk menceritakan keluhan yang dirasakan. Jika nilai dari analisisnya 

menunjukkan angka kurang dari tiga, pengguna akan diarahkan untuk  melihat kalender eritro untuk selanjutnya dapat mengisi apakah pengguna  sudah mengkonsumsi tablet Fe pada hari itu atau belum. Kalender eritro  ini akan secara otomatis mengurangi jumlah tablet Fe pengguna apabila  pengguna sudah mengkonsumsi tablet Fe dan memberikan tanda centang  pada kalender eritro. 

2. Eritro Education 

Eritro education merupakan suatu fitur dari aplikasi hello eritro yang  berguna untuk meningkatkan pemahaman pengguna mengenai anemia,  pentingnya konsumsi tablet Fe serta informasi lain yang dibutuhkan  berkaitan dengan masalah kesehatan ibu. Aplikasi ini memiliki dua menu,  yakni video edukasi serta artikel edukasi yang dapat diakses secara gratis  oleh pengguna. Pada menu artikel eritro, tidak hanya menyediakan artikel  seputar anemia, dan 1000 HPK saja, namun juga disediakan data mengenai  persebaran anemia, dan stunting sehingga pengguna dapat lebih aware  terhadap keadaan mereka. Sedangkan video edukasi akan menyediakan  berbagai video seputar anemia, pemenuhan nutrisi pada ibu hamil, serta  pentingnya konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Informasi yang disediakan  pada fitur eritro education merupakan informasi yang berasal dari instansi  resmi seperti kemenkes, lembaga perguruan tinggi peneliti, serta beberapa  lembaga resmi yang berhubungan dengan informasi yang diakses. Selain  itu, fitur artikel eritro menyediakan ikon koin yang nantinya akan  bertambah setiap pengguna selesai membaca artikelnya. Koin-koin ini  nantinya dapat digunakan dalam pembayaran aplikasi konsultasi eritro  setiap terkumpul 2000 koin untuk satu kali konsultasi.  

3. Konsultasi Eritro 

Fitur ketiga dari aplikasi Hello Eritro yakni layanan konsultasi online  bersama penyedia layanan kesehatan terkait. Layanan ini memiliki dua  pilihan konsultasi yang dapat dilakukan melalui chat atau menggunakan  virtual zoom untuk berbicang dengan sang konsultan. Layanan ini dapat 

diakses oleh pengguna, dengan melakukan pembayaran terlebih dahulu  dengan menggunakan aplikasi e-banking maupun dompet digital lainnya.  bagi masyarakat yang kurang mampu dapat menggunakan koin-koin yang  didapatkan dari hasil membaca artikel eritro. Fitur konsultasi eritro juga  memungkinkan pengguna untuk dapat berkonsultasi langsung dengan  bidan desa atau tenaga pengelola gizi yang bertugas dalam merawat dan  mengawasi masa kehamilannya.  

4. Panggil Eritro  

Fitur terakhir yang disediakan oleh Hello Eritro disebut dengan panggil  eritro yang merupakan suatu fitur yang dapat digunakan pengguna untuk  mendapatkan tablet Fe dari puskesmas maupun penyedia layanan  kesehatan desa yang biasa menjadi tempat pengguna melakukan  antenatalcare selama masa kehamilannya. Aplikasi ini akan terintegrasi  dengan sistem penyedia layanan kesehatan terkait sehingga dapat secara  otomatis memantau berapa banyak tablet Fe yang telah dikonsumsi oleh  pengguna. Ketika tablet Fe sudah habis, aplikasi ini akan memberikan  notifikasi reminder untuk meminta persetujuan pengguna untuk  dikirimkan tablet Fe ke rumahnya. Pengguna cukup memasukkan alamat  penerima yang benar, nomor telepon, nama, serta NIK untuk dicocokkan  dengan data pada sistem penyedia layanan kesehatan. Cukup menunggu  dari rumah, dan pengguna dapat langsung menerima tablet Fe nya tanpa  harus datang dan antri di tempat pelayanan kesehatan. 

Dalam upaya mewujudkan terealisasinya gagasan ini maka diperlukan  suatu analisis SWOT yang dapat mendukung serta melihat kelemahan dari  gagasan dengan melibatkan perspektif lingkungan sekitar. Analisis SWOT  berguna untuk mengetahui berbagai aspek yang diperlukan bagi pengembangan  suatu gagasan atau ide. Penjelasan dari analisis SWOT aplikasi Hello Eritro yakni  sebagai berikut:

Internal  

Eksternal 

Kekuatan (S)  

- Penggunaan aplikasi yang  mudah  

- Terintegrasi dengan  tempat penyedia layanan  kesehatan terkait 

-Informasi serta tenaga  kesehatan yang disediakan  telah terseleksi

Kelemahan (W) 

- Fitur konsultasi berbayar 

- Tidak dapat digunakan  pada masyarakat yang  tidak memiliki  smarthphone

Peluang (O) 

- Penggunaan  

telehealth yang  meningkat 

- Belum ada aplikasi  yang terintegrasi  sebagai penyedia  layanan informasi  serta jasa antar tablet  Fe 

Rencana Strategis (SO) 

- Optimalisasi  

pengembangan aplikasi  berkolaborasi dengan TI 

- Menyeleksi informasi  serta petugas terlatih dan  tersertifikasi 

- Melakukan publikasi  secara offline dan online  kepada pemerintah dan  masyarakat

Rencana Strategis  (WO) 

- Melakukan promosi  pada lembaga  pemerintah dan swasta  dalam memperoleh dana  pengembangan aplikasi 

- Menyediakan versi web  agar dapat diakses  secara menyeluruh

Ancaman (T) 

- Kurangnya tingkat  adaptifitas masyarakat  terhadap aplikasi 

- Human error

Rencana Strategis (ST) 

-Bekerjasama dengan  pihak terkait seperti  Kemenkes, Dinkes, dan  Puskesmas untuk  mengenalkan aplikasi  kepada masyarakat.

Rencana Strategis (WT)  

- Mensosialisasikan pada  masyarakat mengenai  aplikasi Hello Eritro  untuk meningkatkan  kepatuhan konsumsi  tablet Fe



7

Mahasiswa dikenal sebagai agent of change yang memegang peranan  penting sebagai dinamisator perubahan masyaraat kearah yang lebih baik serta  sebagai kontrol sosial terhadap segala kondisi dan perilaku yang sedang terjadi  pada masyarakat, utamanya dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan  Indonesia dalam menyambut Indonesi Emas 2045 yang cerdas, maju, makmur,  modern dan berkarakter. Aplikasi Hello Eritro merupakan inovasi gagasan  mahasiswa yang memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan global  dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 bebas stunting dengan mengoptimalkan  1000 HPK melalui pencegahan anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil. Melalui  aplikasi ini, mahasiswa dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai  pentingnya pencegahan anemia pada ibu hamil melalui kepatuhan konsumsi tablet  Fe sehingga dapat memberikan perubahan pada masyarakat serta mengontrol  perilaku masyarakat yang masih cenderung kurang dalam kepatuhannya  mengkonsumsi tablet Fe secara rutin.  

Dengan terwujudnya peran ini dalam masyarakat membuktikan  bahwasanya mahasiswa, utamanya mahasiswa KIP- K mampu berpikir kritis  dalam menghadapi tantangan era society 5.0 serta memberikan dampak perubahan  yang signifikan dalam membantu Indonesia bebas stunting untuk Indonesia emas  2045. Lembaga Penelitian dan Pendidikan direkomendasikan untuk meneliti serta  mengembangkan lebih lanjut aplikasi ini sebagai strategi dan upaya pencegahan  anemia pada ibu hamil yang berpotensi menyebabakan stunting pada anak.  Penulis juga berharap para institusi baik pemerintah maupun swasta dapat  mendukung penelitian pengembangan aplikasi Hello Eritro dengan memberikan  pendanaan agar aplikasi ini dapat diimplementasikan secara optimal pada  masyarakat luas. Penulis yakin bahwa inovasi ini dapat menjadi problem solve untuk mencegah anemia defisiensi zat besi pada masyarakat Indonesia, khususnya  pada ibu hamil.





0 Komentar